Pasukan Penjaga Empat Mata Angin - Erwin Basrin

Breaking

Recent Posts

 photo Untitled-1_1.jpg

Minggu, 23 September 2018

Pasukan Penjaga Empat Mata Angin



Gemuruh suara pasukan Anumtiko, pasukan penjaga empat mata angin. Ketika mereka keluar tapal batas Kutai Belek Tebo. Hujan darah tak berhenti dari pagi, mengiring pasukan Anumtiko yang mengalir bagaikan air bah. Di atas tembok-tembok perbentengan, perempuan-perempuan berebut menitikan air mata sambil mendiamkan bayi-bayinya yang menangis menjerit-jerit, melihat gambar-gambar kematian ayah-ayah mereka. Ada ibu-ibu yang serasa habis air susunya, diteguk anak-anak mereka yang sangat haus akan darah, yang meniru ayah-ayah mereka yang ingin minum darah di medan laga.


Pagi bagai hilang di telan dalam pekikan keganasan. Gong, perang merintih-rintih dalam irama penasaran. Sangkala di tiup memecah kuburan. Kelintang dan gendang di tabuh bertalu-talu meminta langit membuka matanya untuk tabah menikmati indahnya kekejaman.

Angin berhembus kencang. Angin dari kepedihan sayap-sayap burung mayar yang kesiangan. Maka berkibar-kibarlah ribuan bendera bergambar lima muka Bdikar, para Pendekar. Merah dan putih warnanya. Bertulis angka 2 tertutup deretan angka 5. Debu menggelap berkepul-kepul, menjadikan siang seperti tertidur dalam malam.

Anumtiko yang memimpin di depan kelima Bdikar berteriak melapaskan jampi-jampi “Hai gerak gerik belah seribu ikok kepalo kelam mato kekiri, kelam mato kekanan guruhkanlah suaroku..” Dalam sekejap mereka sudah hilang tak tampak oleh mata. Hanya hura-hara mengerikan terdengar di timbulkannya.

“Anumtiko, inilah saatnya kita mengerahkan segala kekuatan kita,” Kata Ling Kricas salah seorang dari Bdikar mendampingi Anumtiko bersemadi di puncak Bukit Resam.

Dalam terang seketika, Anumtiko terkejut melihat ribuan balatentara yang di pimpin Burung Binang binasa. Megamuklah Burung Binang yang hanya punya kekuatan dan hobi mengoceh. Dari balik mega, 5 Bdikar melepaskan anak panah. Berubahlah panah itu menjadi singa, naga, harimau dan binatang buaslainnya hendak menelan pasukan Burung Binang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar