Aku berbincang pada sore
Tentang hangatnya yang menculik setangkai surga
Di antara tawa yang berseri pada “pohon cinta”,
Ku sulam gemitang dalam genggam
Kerlap kerlip berpendar
Peluklah rinduku tepat di bawah kidung hujan
Bermalamlah sesekali di hatiku
Karena kau adalah tamaran senja
Langit jingga yang berjelaga
Aku hanyalah pekerja yang pulang
Tak pernah sempat menyaksikan rona ayunya
Lelaplah, kau yang dipanggil Kuku Panjang
Kami menyebutmu Setangai Panjang
Aku hampir lupa
Pada rindu yang selalu datang
Meminta ditemani berbincang
Laramu adalah lukaku
Palembang,28052015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar