Tapi bukankah kita terlahir untuk dan karena sebuah alasan
Bahwa hidup serupa jalan di lorong-lorong waktu yang gulita
Ah,
Aku melangkah menghitung detik yang menimbun luka
Tanpa kata tak perlu lagi ada tanya tentang berapa, apa dan bagaimana
Hingga waktu bertanya dalam bahasanya,
Sampai di manakah perahu akan berlayar ?
tuk memecah rindu-rindu
menuju jalan kembali pada tanah asal...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar