Tuan, Matahari itu aspal hitam panjang
Udara semakin tipis ditimpa keluh
Mimpi begitu jarang
Bocah-bocah saling membisikkan hikayat hidup;
Tentang bahagia yang membuncah
Lewat pikul yang berbeda
langkah-langkah kecil mereka bukan tanpa tuju
Tuan, merunduklah sejenak
Lihat kaki kaki telanjang yang tak pantang juang
Menyisir jalanan demi masa depan
Tuan, lelahmu membawa karung nasib ini
Dan engkau
Banggakan beruntungnya hidupmu walau dengan diam
Tuan, disini kami tegap, derap
Suara kami gegap, rangkap
Ini pasukan, tanpa lirih tanpa sedih
Hari ini, kami nikmati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar